Nama Resmi : Kabupaten Pidie
Ibukota : Sigli
Luas Wilayah : 4.160,55 km²
Jumlah Penduduk : 518.846
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 30
Bupati : H. Mirza Ismail, S.Sos
Wakil Bupati : Nazir Adam, SE, MM
Alamat Kantor : Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Pidie – NAD
Telp : 0653-21005
Website : www.pidiekab.go.id
Ibukota : Sigli
Luas Wilayah : 4.160,55 km²
Jumlah Penduduk : 518.846
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 30
Bupati : H. Mirza Ismail, S.Sos
Wakil Bupati : Nazir Adam, SE, MM
Alamat Kantor : Jl. Prof. A. Madjid Ibrahim, Pidie – NAD
Telp : 0653-21005
Website : www.pidiekab.go.id
SEJARAH
Pidie
sebelumnya adalah kerajaan pedir yang berbeda dengan Aceh, sehingga
sampai sekarang Pidie tidak disebut sebagai Aceh Pidie, melainkan
kabupaten Pidie saja. Ketika terjadi konfrontasi dengan Potrugal, maka
kerajaan Pedir menggabungkan diri dengan Kerajaan Aceh untuk melawan
Penjajah Portugis. Daerah ini merupakan tempat cikal bakal lahirnya
Gerakan Aceh Merdeka atau Hasan Tiro yang kini bermukim di Swedia. Namun
anehnya, pergolakan justru paling banyak terjadi di kawasan tetangganya
dibanding Pidie sendiri.
Sejak
pemberlakuan Darurat Militer sejak Mei 2003, daerah ini juga
berangsur-angsur pulih aktivitas ekonomi dan sosialnya meski belum
sepenuhnya. Ada beberapa kecamatan di kawasan ini yang sedang
memperjuangkan pembentukan kabupaten baru dengan nama Kabupaten Pidie
Jaya dan berbasis di Meureudu, bagian timur Pidie.
Kabupaten
Pidie berbatasan dengan Selat Malaka di utara, Aceh Besar di
barat,Bireuen di timur, dan Aceh Jaya di selatan. Masyarakat Pidie suka
merantau dan berdagang, sehingga sering dijuluki "Tionghoa hitam" dan
mereka bersama orang asal Bireuen mendominasi pasar-pasar di berbagai
wilayah Aceh. Selain itu, wilayah ini juga terkenal sebagai daerah asal
tokoh-tokoh terkenal Aceh, seperti Tgk. Daud Beureueh, Mr. Teuku
Mohammad Hasan, Prof. Ibrahim Hasan, DR. Hasballah M Saad, dan pengusaha
Ibrahim Risyad (Richard).