Nama Resmi : Kabupaten Aceh Tamiang
Ibukota : Karang Baru
Luas Wilayah : 1,935,72 Km²
Jumlah Penduduk : 234.611 Jiwa (Sensus Penduduk 2000)
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 8, Desa : 128
Bupati : Drs. H. Abdul Latief
Wakil Bupati : H. Awaluddin, SH.,SpN.,MH
Alamat Kantor : Jl. Ir. Juanda, No.69. Karang Baru.
Telp. (0641) 332899 Website : www.acehtamiangkab.go.id
Ibukota : Karang Baru
Luas Wilayah : 1,935,72 Km²
Jumlah Penduduk : 234.611 Jiwa (Sensus Penduduk 2000)
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 8, Desa : 128
Bupati : Drs. H. Abdul Latief
Wakil Bupati : H. Awaluddin, SH.,SpN.,MH
Alamat Kantor : Jl. Ir. Juanda, No.69. Karang Baru.
Telp. (0641) 332899 Website : www.acehtamiangkab.go.id
SEJARAH
Tamiang
pada awalnya merupakan satu kerajaan yang pernah mencapai puncak
kejayaan dibawah pimpinan seorang Raja Muda Setia yang memerintah selama
tahun 1330 - 1366 M. Pada masa kerajaan tersebut wilayah Tamiang
dibatasi oleh daerah-daerah :
* Sungai Raya / Selat Malaka di bagian Utara
* Besitang di bagian Selatan
* Selat Malaka di bagianTimur
* Gunung Segama ( gunung Bendahara / Wilhelmina Gebergte ) di bagian Barat.
Pada
masa kesultanan Aceh, kerajaan Tamiang telah mendapat Cap Sukureung dan
hak Tumpang Gantung ( Zainuddin, 1961, 136 - 137 ) dari Sultan Aceh
Darussalam, atas wilayah Negeri Karang dan negeri Kejuruan Muda.
Sementara negeri Sulthan Muda Seruway, negeri Sungai Iyu, negeri Kaloy
dan negeri Telaga Meuku merupakan wilayah-wilayah yang belum mendapat
cap Sikureung dan dijadikan sebagai wilayah protector bagi wilayah yang
telah mendapat cap Sikureung. Pada tahun 1908 terjadi perubahan
Staatblad No.112 tahun 1878, yakni Wilayah Tamiang dimasukkan ke dalam
Geuverment Aceh en Onderhoorigheden yang artinya wilayah tersebut berada
dibawah status hokum Onderafdelling. Dalam Afdeling Oostkust Van
Atjeh ( Aceh Timur ) terdapat beberapa wilayah Landschaps dimana
berdasarkan Korte Verklaring diakui sebagai Zelfbestuurder dengan status
hukum Onderafdelling Tamiang termasuk wilayah-wilayah :
* Landschap Karang
* Landschap Seruway / Sultan Muda
* Landschap Kejuruan Muda
* Landschap Bendahara
* Landschap Sungai Iyu, dan
* Gouvermentagebied Vierkantepaal Kualasimpang.
"TAMIANG"
adalah sebuah nama yang berdasarkan legenda dan data sejarah berasal
dari : "Te - Miyang" yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari
miang bambu. Hal tersebut berhubungan dengan cerita sejarah tentang
Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh, ketika masih bayi ditemui dalam
rumpun bambu Betong ( istilah Tamiang "bulooh" ) dan Raja ketika itu
bernama Tamiang Pehok lalu mengambil bayi tersebut. Setelah dewasa
dinobatkan menjadi Raja Tamiang dengan gelar "Pucook Sulooh Raja Te -
Miyang", yang artinya "seorang raja yang ditemukan di rumpun rebong,
tetapi tidak kena gaatal atau kebal gatal".