Selasa, 15 Mei 2012

Cara Kerja KNKT Membaca Black Box




Jakarta Laboratorium Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah berdiri dan diresmikan sejak tahun 2009. Hingga hari ini, laboratorium KNKT sudah membaca 20 kotak hitam pesawat.

Investigator dan analis KNKT Nugroho Budi berbaik hati menjelaskan cara kerja KNKT dalam membaca black box di laboratorium itu secara umum kepada detikcom ketika berkunjung ke kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2012).

"Laboratorium ini kurang lebih sudah membaca sekitar 20-an black box yang kita analisa. Baik cockpit voice recorder maupun flight data recorder. Baik yang sudah rusak ataupun yang masih bagus kondisinya," papar Budi.

Laporan-laporan analisis kecelakaan itu, laporan pendahuluan dan laporan final selalu tersaji dalam situs KNKT, http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/aaic.htm. Selepas tahun 2009, memang sudah ada sekitar belasan hingga 20-an laporan kecelakaan pesawat.

Membaca kotak hitam ini, bukan tanpa kesulitan. Jenis pesawat yang berbeda-beda memiliki konfigurasi kotak hitam yang berbeda-beda pula.

"Kesulitannya, karena pesawat itu beda-beda. Dari Boeing, Airbus, beda konfigurasi. Misal kita analisa punya Boeing, ya kita harus pakai software dan database Boeing. Jadi kita harus kontak pabrikan Boeing," imbuhnya.

Nah, kali ini, pekerjaan rumah KNKT adalah akan membaca black box Sukhoi Superjet 100. Namun untuk kasus yang terakhir, Budi emoh berkomentar. Hanya berharap black box itu bisa dibaca di laboratorium KNKT.

"Saya batasi ya, sementara untuk hal itu saya tidak berani berkomentar dulu. Mudah-mudahan black box Sukhoi adalah yang sudah pernah kita lakukan, misalnya black box-nya X, ya yang pernah kita teliti. Artinya lebih mudah nantinya," jelas dia.

Pages - Menu